Panglima TNI Harus Klarifikasi 'Kudeta' PSSI

Jakarta - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Shiddiq menyesalkan insiden intervensi oknum TNI AD yang ikut 'mengudeta' Kongres PSSI di Pekanbaru.

Mahfudz memaklumi jika KSAD Jenderal George Toisutta akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI, namun tidak membawa-bawa TNI untuk perebutan kursi pimpinan PSSI sepeninggal Nurdin Halid.

"Secara (George) pribadi ok, tapi jangan melibatkan institusi TNI," kata Mahfudz saat ditemui di sela rapat kerja bersama Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Senin (28/3/2011).

Karena itu Mahfudz mendesak agar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Agus Suhartono untuk segera mengkalrifikasi masalah itu.

"Menhan dan Panglima TNI harus klarifikasi, mereka harus mengambil langkah, menjelaskan apakah ini sebuah kekeliruan atau bukan," tegas Mahfudz.

Menurut politisi PKS itu, jika tidak segera diklarifikasi, dikhawatirkan masalah ini akan memperburuk citra TNI. "Karena kalau (intervensi TNI) ini betul terjadi, ini langkah surut mencoreng citra TNI yang semakin surut," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan anggota TNI mendatangi arena Kongres PSSI, di Hotel The Premiere, Pekanbaru, Riau Sabtu (26/3/2011) dengan alasan pengamanan.

Pergerakan prajurit TNI ini dipersoalkan oleh FIFA dan dianggap sebagai bentuk 'kudeta' terhadap independensi PSSI. Sumber INILAH.COM, menyebutkan, wakil FIFA Frank Van Hattum semalam menelpon seseorang sebelum meninggalkan tempat Kongres PSSI di Hotel Priemere, Riau.

Terdengar pembicaaan dari Van Hattum "Indonesian militery coup d'etat the congress. Our own safety on jeopardize." (Militer Indonesia telah mengkudeta Kongres. Keselamatan kita sendiri membahayakan, red).

Penerjunan puluhan prajurit TNI AD ini memunculkan dugaan keterkaitan dengan bersikukuhnya KSAD Goerge Toisutta dan penggagas Liga Primer Indonesia (LPI) Arifin Panigoro mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI meski telah dicoret oleh Komisi Banding PSSI.[

Posted in: News,Sport