Kamis, 24 Maret 2011

Muak dengan SBY, Para Senior dan Juniornya Rencanakan "Kudeta" Keluarkan Susunan Kabinet

Tidak ada hentinya konflik politik dinegeri ini setelah 13 Tahun usia reformasi Indonesia. Mungkin ada benarnya kata beberapa kepala negara pada kejatuhan H.M Soeharto , yang mengatakan reformasi Indonesia prematur dan terkesan dipaksakan hal ini yang pernah dikatakan oleh beberapa pemimpin negara didunia seperti ; (Alm) Yasser Arafat, (Alm) Saddam Husein, Mubarak, Fiddel Casro dan lainnya. Hal ini juga disampaikan oleh beberapa pengamat politik luar negeri, Reformasi 98 memang dipaksakan semua misi dan visi hanya sebatas opini dan teori belum ada kerangka yang kuat serta sepertinya hanya tujuan untuk bagi-bagi kekuasaan dan muat akan kepentingan Asing prihal kemerdekaan Timor-Timur dan penguasaan sepenuhnya aset tambang emas di Irian Jaya (papua).

Jika dilihat saat ini mungkin ada benarnya pendapat-pendapat tersebut, tercatat prestasi yang di ukir Indonesia dalam perubahan tatanan demokrasi Bangsa ini setelah Reformasi yang sangat menggugah Dunia sehingga membuat bangsa ini menjadi contoh kesuksesan dalam demokrasi, pada saat Presiden Megawati menyetujui dan membuat keputusan untuk mengadakan Pemilu Presiden Langsung pada tahun 2004. Yang akhirnya membuat iya tersingkir dari kursi Presiden. Di Indonesia mungkin tanggapan masyarakat saat Pemilu 2004 atas kekalahan Megawati sebagai suatu kekalahan, Ya mungkin karena kita melihat hanya sebatas kekuasaan. Tetapi penilaian dari dunia Internasional dan Masyarakat Internasional yang selalu mengamati perkembangan Indonesia. Megawati - lah Sang pemenang Demokrasi tersebut. Sama halnya ketika H.M Soeharto turun, bagi masyarakat dunia "beliau-lah" pemenang dari perubahan tersebut. 

Lalu bagaimana saat ini ?, banyak sekali isu dan perselisihan antara para elit politik, dan sudah berapa ratus rumor yang menyatakan akan menggulingkan kekuasaan "SBY" Presiden pertama yang masa jabatan terlama ini setalah reformasi. Seperti yang kita ketahui SBY menang Mutlak pada pemilu 2009 dengan kemenangan 60%, tetapi kenapa kemenangan ini sangat berbeda jauh pada tahun 2004 yang pemilihan presiden dilakukan sampai dua putaran. Tahun 2004 sangat sedikit rumor tentang penggulingan presiden ini. tetapi saat ini hampir setiap bulan media-media menyajikan rumor-rumor untuk menurunkan SBY. Perlu dipertanyakan Apakah memang Benar SBY menang 60% pada pemilu ?. 

Rumor terbaru tentang rencana "kudeta" terhadap pemimpin, Muncul dari beberapa Bekas Senior dan Junior "SBY" pada saat tugas di kemiliteran. Sungguh disayangkan karena selama ini setalah Revolusi Indonesia '66. yang saya rasakan TNI dan para purnawirawan begitu Solid. dan kenapa sekarang seperti terbelah-belah. 

Tyas Sudarto Mantan KSAD dan juga Menkopolkam pada Kabinet bayangan DRI (Dewan Revolusi Islam) ini kepada Al-Jazeera mengatakan "ingin revolusi yang damai tanpa pertumpahan darah dan dia tidak menampik jika ada beberapa Jenderal yang berjuang secara Jihad Islam". tetapi menurutnya "pihaknya lebih memilih politik nasional untuk melakukan perubahan". 

Siapa DRI (Dewan Revolusi Islam) ?, DRI akan di kepala negarai oleh Habib Rizeieq Sihab dan salah satu sewan penasehatnya adalah KH. Abu Bakar Ba'asyir. 

Tidak tahulah skenario apalagi yang seang dimainkan ?, benar apa tidaknya semua isu di Negara kita saat ini cuma "Tuhan Yang Tahu". sedangkan kita hanya sebatas beropini. Pasti apa tidaknya gerakan ini juga belum jelas. ada yang berpendapat bisa saja ini adalah termasuk dalam skenario pengalihan isu, yang penyeselesaian kelak pihak pemerintah akan memanggil pihak DRI dan menemukan kata sepakat, jika begitu "Pencitraan" terhadap kepimpinan Nasional akan kembali naik, karena telah menyelesaikan permasalahan dengan Baik. 

Lalu, Apakah benar para senior dan junior "SBY" muak akan kepemimpinan SBY ?, bisa saja secara individual tetapi jika secara organisasi, saya berpendapat kecil kemungkinan. Karena TNI setelah 65 telah dibangun menjadi Institusi yang patuh dan selalu menghormati semua anggota keluarganya, serta telah menjadi satu kesatuan kekuatan. Suara TNI itu hanya satu yaitu kedaulatan Negara dan Menjaga Nama besar pemimpin bangsa.

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys